Kata-Kata Mereka Untuk United vs Barca Di Final Liga Champions 2011


Semua boleh berpendapat semua boleh berkata-kata dan kemudian merangkainya ke dalam sebuah kalimat untuk menggambarkan harapan mereka untuk Final Liga Champions 28 Mei nanti di Wembley.

Hak berkata-kata tersebut semuanya setara, karena apa yang mereka ungkapkan adalah bagian dari harapan, karena harapan pula manusia mau bertahan.

Meski belum tentu apa yang mereka harapkan sejalan dengan kenyataan yang ada, namun sekali lagi harapan yang membuat segalanya lebih bermakna untuk dinanti meski kadang kenyataan pahit yang lebih sering datang.

Dan berikut ini adalah rangkuman kata-kata dari mereka, baik dari pelaku maupun para pengamat menyoroti partai yang paling dinanti-nanti untuk penutup musim 2010-2011 ini apa lagi kalau bukan Barcelona vs Manchester United.

Glen Hoddle (Mantan pelatih timnas Inggris dan Chelsea)

“Mungkin akan realistis untuk mentargetkan sebuah gelar bagi klub, tetapi tidak untuk ajang Liga Champions. Karena untuk sementara Barcelona masih digdaya, tidak untuk tim Barcelona yang ini.”

“Tim Barca saat ini begitu indah, semua orang tahu itu, tapi saya pikir mereka masih akan bisa berkuasa selama bertahun-tahun, dua, tiga, empat atau bahkan lima tahun mereka akan menang secara beruntun, seperti yang telah dilakukan beberapa klub di masa lalu.”

“Jadi, tidak akan ada ‘tanda tanya’ mengapa klub di negeri ini tidak bisa memenangkannya, tidak ada tanda pertanyaan tentang mengapa klub London tidak bisa menang, ‘tanda tanya’-nya adalah Barcelona, atau lebih tepatnya mereka adalah jawabannya untuk masa sekarang,”

Arsene Wenger (Pelatih Arsenal)

“Barca tampak cukup kelelahan dan Manchester United tampak cukup tajam secara fisik dalam tiga atau empat laga terakhir. Mereka tampak sudah kepayahan jadi saya rasa peluang ada di pihak United.”

“Saya tak tahu apa yang akan mereka putuskan, tapi hanya itu ketidakpastian yang Anda punya. Anda tahu bagaimana Barcelona akan bermain, tapi Anda tak tahu bagaimana United akan bermain.”

Hristo Stoichkov (Legenda Barcelona)

“Saya melihat laga final nanti tak ubahnya seperti laga yang mudah bagi Barcelona. Mereka terbiasa memenangkan laga semacam ini dan mereka juga mempunyai pemain hebat macam Lionel Messi, Xavi, Andres Iniesta dan pemain Barca lainnya,”

David Beckham (Pemain LA Galaxy, eks United)

“Setiap orang berbicara tentang Barcelona sebagai tim terbaik di dunia dan memang itu lah kenyataannya. Tetapi ada orang yang dapat mengalahkan Barcelona yang sedang berada di puncak mereka, dan orang itu adalah Sir Alex Ferguson. Ia tahu bagaimana melakukan itu. Saya berharap mereka akan melakukannya di Final,”

Nani (winger dari Manchester United)

“Kekalahan dari Barcelona di Roma masih begitu menyakitkan bagi kami semua, dan kali ini seluruh dari tim ini pasti akan sangat termotivasi,”

“Tidak ada orang yang suka berlarian mengejar bola dan dipermainkan bola. karena ini sangat sulit. Jadi apa yang bisa kami lakukan adalah mencoba mematikan tiki-taka mereka secepat mungkin,”

Lionel Messi (Pemain depan Barcelona)

“Saya pikir ini adalah final yang ideal, ketika kami bertemu dengan Manchester United. Mereka adalah tim yang berada di level yang sama dengan kami, dan saya bisa yakinkan hal itu akan membuat laga final semakin sempurna.”

“Saya menaruh rasa hormat yang besar kepada pencapaian Ferguson. Anda tentu seorang pelatih hebat dan bukan orang sembarangan, jika terus meraih sukses dengan klub yang sama berulang-ulang kali. Serta membesarkan pemain dan mengembangkan gaya permainan,” ucap Messi

Ryan Giggs (Pemain Senior Manchester United)

“Masalah yang kami dapatkan di Final 2009 Roma adalah karena kami tak sanggup membalikkan keadaan, kami tak sanggup menghadirkan kualitas sepakbola yang sebenarnya kami miliki,”

“Kami sangat berharap hal itu bakal terbayarkan di Wembley, bermain dengan penuh harapan menunjukan diri kami tim yang bagus dan memang sanggup bermain seperti itu,”

“Wembley adalah stadion yang telah banyak menghadirkan sejarah kami pernah meraih gelar Eropa di sana, semoga bisa terulang lagi,”

Eric Abidal (Bek Kiri Barcelona)

“Saya pikir kali ini peluang 50:50, semua berimbang buat Barcelona dan juga Manchester United, mari berharap saja, tim terbaik bakal menjadi pemenangnya, dan semoga itu adalah kami,”

“Laga ini adalah laga yang begitu besar maknanya bagi kami dan kami selalu kembali ke motto kami ‘lebih dari sekedar klub’, semoga kami bisa memang lagi nantinya”

Rio Ferdinand (Bek Tengah Manchester United)

“Saya tidak mau melihat lagi rekaman laga tahun 2009 itu, namun laga seperti itu jelas begitu sulit untuk dilupakan, hal yang terus begitu jelas terpatri dalam ingatan Anda,”

“Saya seringkali membalik ingatan saya tentang laga tersebut, saya merasa kami sama sekali tidak bermain malam itu, saat itu kami bukanlah Manchester United,”

“Namun kali ini kami akan memberikan hal yang lebih baik dan lebih layak bagi diri kami sendiri,”

Sir Alex Ferguson (Pelatih Manchester United)

“Ya, saya akui Barcelona adalah favorit di mata banyak orang dan mereka punya tim super, kaya pengalaman dan cukup muda untuk memberikan mereka keseimbangan tim yang bagus,”

“Tapi ini adalah tantangan yang tak sabar kami nantikan. Jangan singkirkan kami. Kami punya pemain untuk menang juga. Dan meski memuji Barcelona adalah hal yang datang dengan sendirinya, kami akan menunjukkan kontribusi kami sendiri.”

Josep ‘Pep’ Guardiola (Pelatih Barcelona)

“Saya harap mereka merasa jika inilah final Liga Champions terakhir mereka,”

“Kami harus menyadari seberapa berat bisa mencapai fase ini. Jika kami tak menyadari pentingnya laga ini, maka kami akan memberi keuntungan untuk United, dan terutama mereka juga punya dorongan untuk menang mengingat mereka kalah di final dua tahun lalu.”

“Kami harus mempersiapkan diri dengan baik. Kami mengalahkan mereka dua tahun lalu tapi kami tak bisa melakukan kesalahan. Kami tahu ini akan berat, ini laga paling sulit musim ini,”

Siapa nanti bakal keluar sebagai pihak yang tertawa ataupun yang merana karena gagal juara hanya bisa terjawab ketika nanti peluit panjang tanda 90 menit laga berakhir dibunyikan oleh sang pengadil pada 28 Mei di Wembley.

sumber http://dunia-ganas.blogspot.com/2011/05/kata-kata-mereka-untuk-united-vs-barca.html

Final Dipimpin Wasit Termuda Dalam Sejarah


Kassai merupakan wasit termuda di usia 35 tahun.

Viktor Kassai

VIVAnews – Dua hari sebelum babak final Liga Champions antara Manchester United melawan Barcelona, UEFA mengumumkan Victor Kassai sebagai wasit pemimpin pertandingan. Nama sang pengadil asal Hungaria ini akan dibantu dua hakim garis yang juga berasal dari Hungaria, Gabor Eros dan Gyorgy Ring, plus wasit keempat Istvan Vad.

Penunjukkan Kassai menjadi sejarah karena dia merupakan wasit termuda dalam sejarah final Liga Champions di usia 35 tahun. Kassai berhasil mengalahkan kandidat lain, Nicola Rizzoli, yang merupakan wasit pemimpin laga final Europa League musim lalu.

Usia Kassai bahkan lebih muda dibanding dua pemain MU, Edwin van der Sar (40 tahun) dan Ryan Giggs (37 tahun). Nantinya, Kassai harus bisa membuat kedua pemain ini hormat padanya.

Namun, rekam jejak Kassai tidak kalah dibanding para seniornya. Dia pernah memimpin pertandingan Final Olimpiade 2008, semifinal Piala Dunia 2010, dan uniknya pernah tiga kali memimpin laga yang melibatkan MU.

Dilansir dari cantheyscore, tiga pertandingan MU tersebut antara lain melawan Dynamo Kyiv di tahun 2007, Wolfsburg (2009), dan Valencia (2010). Kesemuanya terjadi di pentas Liga Champions dan ketiganya pula dimenangi oleh Setan Merah.

Partai final Liga Champions yang akan dipimpin Kassai hari ini, Sabtu 28 Mei 2011 (Minggu dini hari WIB) merupakan partai terbesar yang pernah dipimpinnya. Momen itu bertambah indah mengingat laga tersebut digelar di Stadion Wembley yang dianggap sebagai kiblat sepakbola modern.

“Wembley akan jadi perayaan luar biasa dengan dua jenis fans yang sangat bersemangat. Saya harap dia (Kassai) akan menikmati perayaan ini karena adalah suatu kebanggaan bisa memimpin pertandingan seperti ini,” kata sesama wasit, Howard Webb.

“Satu hal yang bisa saya katakan adalah, tanpa ragu lagi, ini akan jadi puncak dari karirnya.”

sumber http://bola.vivanews.com/news/read/223190-final-dipimpin-wasit-termuda-dalam-sejarah

HEAD-TO-HEAD: Barcelona – Manchester United


Barcelona dan United mencatat hasil sama kuat dalam sepuluh pertemuan terakhir.

Oleh Donny Afroni

28 Mei 2011 06:22:00

Barcelona Vs Manchester United (Uefa Champions League Final 2011 Wembley) - Goal.com Ar  , By Emran omar

Barcelona Vs Manchester United (Uefa Champions League Final 2011 Wembley) – Goal.com Ar , By Emran omar

Terkait

Tim

Figur

Barcelona dan Manchester United akan menunjukkan siapa yang terkuat di antara mereka pada final Liga Champions musim ini di Stadion Wembley, Minggu [29/5] dinihari WIB.

Berdasar data yang dihimpun, sejarah pertemuan kedua tim sudah terjadi sejak tahun 1984 di ajang Piala Winners. Dalam dua laga kualifikasi, Barcelona dan United saling mengalahkan. Di leg pertama, Barcelona menundukkan United 2-0, dan Setan Merah membalasnya di kandang pada leg kedua dengan skor 3-0.

Secara keseluruhan Barcelona dan United sudah sepuluh kali berhadapan. Dari sepuluh laga itu, kedua tim mencatat tiga kemenangan dan empat imbang. Selisih gol kedua tim juga cukup ketat. Barcelona melesakkan 17 gol, dan kebobolan 14 gol.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada 27 Mei 2009 di final Liga Champions. Saat itu, Barcelona mencatat kemenangan 2-0 di Stadion Olimpico lewat gol Samuel Eto’o dan Lionel Messi.

Kemenangan terbesar Barcelona tercipta di fase Grup A Liga Champions pada 2 Februari 1994 dengan skor 4-0. Sementara United mengalahkan Barcelona 3-0 di perempat-final Piala Winners pada 21 Maret 1984.

Sementara itu, Barcelona mempunyai catatan bagus bila bertemu dengan tim asal Inggris. Dari 69 laga yang dilakoni, Barcelona meraih 30 kemenangan, 20 kali imbang, 19 kali kalah. Gol yang dilesakkan mencapai 122, dan kebobolan 83 kali. Pertandingan pertama Barcelona melawan tim Inggris ketika dikalahkan Birmingham City di semi-final Inter-Cities Fair 4-3.

Sedangkan United mempunyai catatan kurang bagus bila berhadapan dengan tim asal Spanyol. Dari 40 pertandingan, United mencatat 11 kemenangan, 17 imbang, dan 12 kali kalah. Pertemuan pertama United dengan tim Spanyol diawali dengan kekalahan 5-3 dari Athletic Bilbao di perempat-final Piala Champions tahun 1957. United menjebol gawang klub-klub Spanyol 52 kali, dan kebobolan 56 kali.

Sepuluh Laga Terakhir
27 Mei 2009 Barcelona 2-0 Manchester United [Liga Champions]
29 April 2008 Manchester United 1-0 Barcelona [Liga Champions]
23 April 2008 Barcelona 0-0 Manchester United [Liga Champions]
25 September 1998 Barcelona 3-3 Manchester United [Liga Champions]
16 September 1998 Manchester United 3-3 Barcelona [Liga Champions]
2 September 1994 Barcelona 4-0 Manchester United [Liga Champions]
19 Oktober 1994 Manchester United 2-2 Barcelona [Liga Champions]
15 Mei 1991 Manchester United 2-1 Barcelona [Piala Winners]
21 Maret 1984 Manchester United 3-0 Barcelona [Piala Winners]
7 Maret 1984 Barcelona 2-0 Manchester United [Piala Winners]

Sepuluh Laga Terakhir Barcelona Versus Klub Inggris
8 Maret 2011 Barcelona 3-1 Arsenal [Liga Champions]
16 Februari 2011 Arsenal 2-1 Barcelona [Liga Champions]
6 April 2010 Barcelona 4-1 Arsenal [Liga Champions]
31 Maret 2010 Arsenal 2-2 Barcelona [Liga Champions]
27 Mei 2009 Barcelona 2-0 Manchester United [Liga Champions]
6 Mei 2009 Chelsea 1-1 Barcelona [Liga Champions]
28 April 2009 Barcelona 0-0 Chelsea [Liga Champions]
29 April 2008 Manchester United 1-0 Barcelona [Liga Champions]
23 April 2008 Barcelona 0-0 Manchester United [Liga Champions]
6 Maret 2007 Liverpool 0-1 Barcelona [Liga Champions]

Sepuluh Laga Terakhir Manchester United Versus Klub Spanyol
8 Desember 2010 Manchester United 1-1 Valencia [Liga Champions]
29 September 2010 Valencia 0-1 Manchester United [Liga Champions]
27 Mei 2009 Barcelona 2-0 Manchester United [Liga Champions]
25 September 2008 Villarreal 0-0 Manchester United [Liga Champions]
17 September 2008 Manchester United 0-0 Villarreal [Liga Champions]
29 April 2008 Manchester United 1-0 Barcelona [Liga Champions]
23 April 2008 Barcelona 0-0 Manchester United [Liga Champions]
22 September 2005 Manchester United 0-0 Villarreal [Liga Champions]
14 September 2005 Villarreal 0-0 Manchester United [Liga Champions]
23 April 2003 Manchester United 4-3 Real Madrid [Liga Champions]

sumber http://www.goal.com

Road To Wembley 2011: Rekam Jejak Final Kompetisi Antarklub Eropa Di Wembley Stadium


Manchester United dan Barcelona sama-sama sudah pernah merasakan menjadi juara pada turnamen terakbar sepakbola Eropa di Wembley.

Oleh Anugerah Pamuji

27 Mei 2011 22:22:00

Wembley Stadium

Wembley Stadium

Terkait

Tim

Minggu (28/5) besok, akan menjadi klimaks dari serangkaian laga-laga hebat antarklub kontestan Liga Champions 2010/2011 yang kini tinggal menyisakan dua tim terbaik seantero Eropa, Manchester United dan Barcelona, yang siap ‘saling bunuh’ untuk menjadi raja Benua Biru di partai pamungkas nanti. Dan siapapun pemenangnya, tim itu bisa disebut pesohor di belantika sepakbola Eropa.

Berjuta pasang mata dipastikan tertuju menyaksikan kedahsyatan pertarungan sengit antara dua tim yang notabene sama-sama baru memenangi gelar domestik. Begitu juga Wembley Stadium, panggung yang diplot UEFA sebagai tempat digulirkannya final LC edisi sekarang, yang siap menjadi saksi bisu lahirnya jawara Eropa tahun ini.

Stadion kebanggaan Inggris itu untuk kali pertama sejak edisi 1992 bakal kembali mementaskan partai puncak LC. Menariknya, dua finalis LC edisi kali ini sesungguhnya sudah pernah mencicipi tangga podium juara Wembley. United juara di tahun 1968 dan Barca di helatan final Wembley kali terakhir ini. Selain itu, LC di musim 92 juga dicatat sebagai awal dari lahirnya peralihan nama dari European Cup bertransformasi menjadi Liga Champions dengan mengusung format fase grup.

Namun jauh sebelum final edisi 92 tersebut, Wembley Stadium sejatinya ‘belum lah lahir’. Nama stadion ini terdahulu yaitu Empire Stadium atau lebih sering disebut The Twins Towers. Stadion itu berkembang menjadi salah satu yang paling termasyur di dunia sejak didirikan pada tahun 1923. Memasuki era milenium tepatnya di tahun 2003, Empire mengalami renovasi ulang hingga kembali diresmikan pada tahun 2007 oleh federasi sepakbola Inggris [FA] selaku pemilik stadion melalui anak perusahaan mereka, Wembley National Stadium Ltd [WNSL].

Dengan wajah baru, The Twin Towers tinggal lah kenangan dalam buku sejarah karena kini stadion yang terletak di Wembley Park, Borough Brent, London, Inggris, itu, berubah nama menjadi ‘Wembley Stadium’ dan menjelma sebagai stadion termegah nomor dua di Eropa dengan berkapasitas 90.000 bangku yang siap menyuguhkan sejumlah pertandingan bersejarah.

Wembley juga merupakan markas besar timnas Inggris serta venue bagi ajang-ajang level top domestik, Piala FA dan pentas Eropa. UEFA sendiri sudah mengklasifikasikan Wembley sebagai stadion berstatus bintang lima.

Pantas lah bila Wembley kembali dipercaya oleh UEFA di season ini sebagai wadah perhelatan puncak LC antara United dan Barca. Duel kali ini juga merupakan final keenam LC di Wembley, namun laga ini merupakan yang pertama dengan nama Liga Champions [bukan European Cup] serta label new Wembley Stadium [setelah nama old Wembley, The Twin Towers, tidak digunakan lagi].

Untuk menghangatkan kembali cerita klasik partai final di Wembley, GOAL.com Indonesia mengajak Anda untuk mengenang rekam jejak lima partai final yang digelar di Wembley saat masih bernama The Twin Towers Stadium dengan kompetisi bertajuk European Cup.

22 Mei 1963

AC Milan 2-1 SL Benfica

Sepertinya, Wembley bukan lah tempat bersahabat bagi Benfica. Klub the Lisbon ini harus puas merelakan trofi — yang bila mereka menangkan menjadi kali ketiga berturut-turut — ke genggaman Milan, sekaligus juga merupakan trofi Liga Champions pertama raksasa Italia itu.

Rossoneri yang dimotori oleh Gianni Rivera, Cesare Maldini dan Giovanni Trapattoni ketika itu bermain ciamik. Namun sorotan tajam tertuju pada sang pahlawan pencetak dua gol pemasti kemenangan Il Diavolo Rossi, Jose Altafini, di menit 58 dan 69 setelah sebelumnya sempat dibuat tertinggal oleh Banfica sejak menit 19 berkat gol Eusobio.

29 Mei 1968

Manchester United 4-1 SL Benfica (aet)

Sepuluh tahun pascatragedi maut bencana kecelakaan pesawat di Munich, di laga ini United mencatatkan rekor baru sebagai wakil Inggris pertama yang mampu mengangkat trofi Eropa sekaligus mengharumkan negeri Ratu Elisabeth. Matt Busby memang punya ambisi besar merengkuh trofi Eropa tahun itu lantaran di edisi sebelumnya ia gagal mempersembahkan gelar tersebut ketika bermain di luar Inggris. Namun ketika bermain di London, sang pelatih tidak menyia-nyiakan kans.


Bobby Carlton membawa United unggul pada menit 53. Namun sebelas menit sebelum bubaran, Jamie Graca memberikan nafas bagi klub Portugal sekaligus membuat laga harus dituntaskan via extra time. Di babak perpanjangan waktu itu, Red Devils seperti dipeluk dewi fortuna karena sanggup memberondong tiga gol melalui aksi Goerge Best dan Brian Kidd sebelum si korban selamat bencana udara Munich, Charlton, menggenapi kemenangan 4-1 United. Kado fantastis buat Charlton.

2 Juni 1971

Ajax 2-0 Panathinaikos

Setelah di musim sebelumnya Feyenoord sukses merajai Eropa, kini giliran kompatriot mereka, Ajax, meneruskan hegemoni Belanda di Benua Biru. Ajax memastikan diri memenangkan European Cup dengan menghajar Panathinaikos 2-0. Gelar ini merupakan titel Eropa pertama Ajax era Johan Cruyff sebelum di dua edisi berikutnya secara beruntun kembali mereka menangkan.

Dengan mengusung filosofi total football ala racikan pelatih Rinus Michels, Ajax dengan gagah mempecundangi Panathinaikos besutan Ferenc Puskas berkat torehan dari Dick van Dijk di menit 82 sebelum dilengkapi oleh Arie Haan di pengujung laga.

10 Mei 1978

Liverpool 1-0 Club Brugge KV

Mungkin European Cup edisi 78 ini tak akan pernah lekang diingatan para the Kop. Usai menyegel titel Eropa di perhelatan sebelumnya, Liverpool menjadi klub Inggris pertama yang sukses mempertahankan gelar juara karena mereka kembali menasbihkan diri sebagai kampiun dengan mengalahkan Club Brugge 1-0.


Klub Belgia itu sempat membuat publik tercengnang dengan mengalahkan klub tangguh seperti Atletico Madrid dan Juventus, namun tidak bagi the Reds. Meski tampil bagus menghadapi raksasa Inggris itu di final, namun sebuah tendangan terukur Kenny Dalglish menaklukkan kiper Birger Jansen sudah cukup untuk meruntuhkan kegemilangan Brugge. Tak ada yang lebih hebat dari musim itu bagi Dalglish dengan membawa raksasa Merseyside ke puncak kejayaan.

20 Mei 1992

Sampdoria 0-1 Barcelona (aet)

Inilah final terakhir di The Twin Towers sebelum new Wembley didirikan sekaligus juga tercetusnya awal era Liga Champions, revolusi dari turnamen European Cup.


Laga tersebut juga menjadi memori terindah bagi Barcelona karena mereka untuk kali pertama mengklaim trofi Eropa. Mengandalkan bakat lokal seperti Josep Guardiola dan sejumlah nama besar pemain asing seperti Michael Laudrup dan Hristo Stoichkov, klub Katalan menumbangkan Sampdoria. Pertarungan menyengit lantaran harus diakhiri di waktu extra time. Sampdoria dengan nama-nama wahid Italia seperti Roberto Mancini, Gianluca Vialli dan Attilio Lombardo, harus mengakui keunggulan wakil Spanyol saat tendangan bebas pemain internasional Belanda Ronald Koeman memecahkan kebuntuan pada menit 112. Tendangannya tak kuasa dibendung kiper Gianluca Pagliuca.

sumber http://www.goal.com