Libas MU, Barca Juara Liga Champions


Minggu, 29 Mei 2011 | 9:19

Para pemain Barcelona merayakan kemenangan di Liga Champions
Para pemain Barcelona merayakan kemenangan di Liga Champions

[LONDON] Tim raksasa asal Spanyol, Barcelona, memastikan gelar Champion untuk kedua kalinya dalam tiga msuim terakhir setelah menumbangkan wakil Inggris, Manchester United 3-1. Bermain di Stadion Wembley, Inggris, yang berkapasitas 90 ribu penonton, tak membuat Barcelona kehilangan ciri khas permainan atraktif mereka dengan umpan-umpan ‘tiki-taka’.

Gol Barcelona masing-masing dicetak oleh Pedro, Lionel Messi, dan David Villa.

Tendangan spektakuler dari Wayne Rooney sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada babak pertama setelah tertinggal terlebih dahulu oleh gol pembuka dari Pedro.

Pada babak kedua, juara Liga Primer tersebut tak mampu menahan gempuran tim asuhan Pep Guardiola.

Hasilnya, Messi dan Villa memaksa Van der Saar memungut bola dari gawangnya.

Ferguson menerjunkan tim dengan formasi yang sama saat menang 2-0  melawan wakil Jerman, Schalke di leg pertama semifinal, muncul kejutan dengan mencoret Dimitar Berbatov dari skuad.

Berba, pencetak gol terbanyak Liga Premier musim ini, belum pernah diturunkan dalam kompetesi Eropa sejak tahun 2008.

Posisi pemain asal Bulgaria itu digantikan Michael Owen yang duduk di bangku cadangan.

Usai pertandingan, Ferguson menyatakan, tidak ada pihak yang harus disalahkan karena kekalahan ini.

a merasa telah berbuat sebaik mungkin, namun Barcelona merupakan tim yang lebih baik.

“Mereka merupakan tim terbaik yang pernah kami hadapi selama ini. Mereka berada dalam puncak permainannya saat ini,” katanya.

Ia melanjutkan, tidak perlu merasa malu dengan kekalahan ini. Timnya merupakan tim yang konsisten di kompetisi Eropa tersebut, tapi di kalahkan oleh tim terbaik di ajang ini

Ia beraharap dapat melakukan yang lebih baik, karena penampilan apik timnya selama musim ini.

Strategi Barcelona dengan penguasaan bolanya, menurut Fergie, membuatnya terpukau.

“Sesekali Anda akan berhadapan dengan tim yang jauh lebih baik dan malam ini adalah salah satunya. Tantangan kami saat ini adalah untuk menjadi lebih baik dan semakin baik. Musim depan mungkin kami akan meningkat lebih baik lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Pep Guardiola, pelatih yang baru menangani Barcelona tiga musim terakhir ini mengatakan, pertandingan melawan MU merupakan pertandingan yang sulit.

Ia menyadari tidak mudah menghadapi MU yang mempunyai sejarah hebat

“Beberapa waktu lalu, kami tidak memiliki tropi Liga Champions dan saat ini kami memiliki empat dan akan membawa gelar lainnya ke rumah,”

Ia menegaskan timnya tidak akan puas begitu saja dengan pencapaiannya sejauh ini.

Tercatat, dalam waktu tiga tahun, di bawah asuhan Pep, Barcelona telah meraih 10 gelar termasuk dua kali liga Champions.

“Kami akan mencoba untuk meningkatkan kualitas, kami ingin semakin baik. Messi sangat unik. Saya berharap ia tidak kehilangan ambisinya, dan klub sangat peduli untuk tetap menjaganya dengan baik,” katanya.

Bagi penjaga gawang MU, Edwin van der Sar, laga penutup kariernya ini harus berakhir dengan kekecewaan. Pemain asal Belanda itu merasa bersalah karena membiarkan striker mungil, Lionel Messi melewatinya pada awal babak kedua.

“Kami membuat satu atau dua kesalahan, dan itu menghukum kami. Tentu bukan hal yang menyenangkan untuk kalah, tapi mereka mempunyai kesempatan yang lebih baik. Saya tidak tahu jika saya mampu menghalau gol dari Messi. Kami bermain baik 15 menit pertama, sama seperti tahun 2009 di Roma. Ini bukanlah catatan akhir karir yang baik, tapi saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya untuk kenangan yang ada,” tuturnya.

Satu gol Messi yang dilesakkan pada malam itu, menambah koleksi golnya menjadi 100 dalam dua musim terakhir. Selain itu, demonstrasi keterampilan, kekuatan dan finishing yang mematikan membuat nya layak menjadi pemain terbaik di dunia.

Strategi yang diterapkan Manajer “The Red Devil”, Sir Alex Ferguson tidak mampu untuk menghentikan pergerakan para pemain tim besutan pelatih Pep Guardiola yang sangat lincah.

Kekalahan ini merupakan kedua kalinya bagi MU di final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir dari tim yang sama pada 2009 lalu, saat itu, Barca menang 2-0,

Sementara itu, Eric Abidal kembali dipasang di posisi bek kiri setelah pemulihan paska operasi pada tumor hati pada Maret lalu. Selain itu, ia mendapat penghargaan untuk menjadi pemain Bacelona pertama yang mengangkat trophy tersebut.

Strategi Barca, hampir seperti yang mereka lakukan dua tahun yang lalu, melakukan permainan menyerang, dan menutup celah Michael Carrick untuk mengalirkan bola ke striker.

Kemudian, seperti saat di Roma, Barca menguasai permainan. Tercatat, 40 kali ia mengumpan pada babak pertama, jumlah ini melebih dua kali lipat dari seluruh jumlah passing para pemain MU.

Permainan “tiki-taka” pun mulai berbicara terutama saat melakukan tekanan. Dua pemain bertahan MU, Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic harus berjibaku di jantung pertahanan untuk menahan gempuran serangan dari David Villa dan Messi.

Pada menit ke 21, Barca mendapat peluang dari penyerang asal Spanyol, David Villa. Namun, tendangan Villa tersebut masih mengarah tepat ke arah Van der Saar. Pada menit ke-27 melalui kaki penyerang muda, Pedro,

Barca membuka kemenangan. Berawal dari umpan matang yang dilepas Xavi, Pedro yang berdiri bebas, melesakkan bola rendah ke pojok kiri Van der Saar. Skor 1-0 untuk Barcelona.

Kemenangan Barca ini tak bertahan lama. Selang beberapa menit kemudian, pada menit ke-34, berkat kerjasama satu-dua, Ryan Giggs yang lolos dari jebakan offside memberikan umpan matang yang langsung dimanfaatkan oleh Rooney.

Tendangan keras pemilik no 10 ini tak mampu dihalau oleh kiper Barcelona, Victor Valdes. Skor 1-1 ini bertahan hingga turun minum.Barcelona tidak mudah terpengaruh, dan terus menekan pertahanan MU.

Babak kedua baru berjalan sembilan menit, kembali jala Edwin Van der Saar dirobek. Kali ini melalui kaki Messi.

Tendangan kaki kiri yang kencang dari luar kotak penaltinya, bersarang di pojok kanan bawah Van der Saar. Setelah gol tersebut, serangan Barca tak berkurang. Gerakan Messi membuat pertahanan MU kewalahan, dan terkurung.

Kemenangan Barca dipastikan ketika 20 menit menjelang laga usai, Messi yang menusuk kotak penalti MU berhasil dihalau, bola liar tersebut kemudian jatuh ke pemain pengganti, Nani yang salah memberikan operan. David Villa segera menyambut dengan sebuah tendangan akurat di pojok kiri atas Van der Saar.

Penguasaan bola yang dilakukan Barca membuat para pemain MU frustasi, Rooney terus bekerja keras, namun upaya Rooney seperti sia-sia karena kurang maksimalnya peran Giggs dan Javier Hernandez yang seperti tak melakukan apa-apa.

Alhasil, upaya mereka tidak membuat lawan keringat. Pemain tengah Barcelona, Javier Mascherano mengatakan laga kali ini membuat perhatian timnya berkali lipat dan penampilan yang disuguhkan pun sungguh luar biasa.

“Kami sangat senang karena kami bermain dengan cara yang kami tahu,” katanya.

Sementara itu, bek yang juga kapten “Setan Merah” Nemanja Vidic mengatakan, ambisi timnya adalah untuk menang.

Namun, ia mengakui, Barcelona memainkan permainan yang lebih baik dari timnya.

“Ketika Anda datang ke final, Anda ingin menang Kami tidak menang hari ini, tapi kita harus mengatakan malam ini bahwa Barcelona memainkan beberapa sepakbola yang baik. Mereka memiliki peluang lebih dari yang kita lakukan. Dan mereka lebih baik dari kita malam ini,” tuturnya.

Pemain Barcelona saat ini rata-rata masih berusia sekitar 20-an tahun, untuk itu dalam waktu dekat sepertinya kedigdayaan tim ini masih sulit digeser oleh tim lain.

sumber http://www.suarapembaruan.com/home/libas-mu-barca-juara-liga-champions/7300

SKUAD JUVENTUS SAAT INI


Tim utama

Tim utama terhitung tanggal 31 Januari 2011.

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.

No. Pos. Nama Juventus FC fantasy flag
1 Bendera Italia GK Gianluigi Buffon (wakil kapten)
2 Bendera Italia DF Marco Motta (pinjaman dari Udinese)
3 Bendera Italia DF Giorgio Chiellini
4 Bendera Brasil MF Felipe Melo
5 Bendera Mali MF Mohamed Sissoko
6 Bendera Italia DF Fabio Grosso
7 Bendera Bosnia dan Herzegovina MF Hasan Salihamidžić
8 Bendera Italia MF Claudio Marchisio
9 Bendera Italia FW Vincenzo Iaquinta
10 Bendera Italia FW Alessandro Del Piero (Kapten kapten)
13 Bendera Austria GK Alex Manninger
14 Bendera Italia MF Alberto Aquilani (pinjaman dari Liverpool)
15 Bendera Italia DF Andrea Barzagli
17 Bendera Perancis DF Armand Traoré (pinjaman dari Arsenal)
No. Pos. Nama Juventus FC fantasy flag
18 Bendera Italia FW Fabio Quagliarella (pinjaman dari Napoli)
19 Bendera Italia DF Leonardo Bonucci
20 Bendera Italia FW Luca Toni
21 Bendera Republik Ceko DF Zdeněk Grygera
23 Bendera Italia MF Simone Pepe (pinjaman dari Udinese)
25 Bendera Uruguay MF Jorge Andrés Martínez
26 Bendera Italia DF Leandro Rinaudo (pinjaman dari Napoli)
27 Bendera Serbia MF Miloš Krasić
29 Bendera Italia DF Paolo De Ceglie
30 Bendera Italia GK Marco Storari
31 Bendera Italia GK Marco Costantino
32 Bendera Italia FW Alessandro Matri (pinjaman dari Cagliari)
43 Bendera Denmark DF Frederik Sørensen (pinjaman dari Lyngby)

 Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.

No. Pos. Nama
Bendera Italia FW Amauri (di Parma F.C.)
Bendera Italia GK Giorgio Merlano (di F.C.E. Viareggio)
Bendera Italia GK Timothy Nocchi (di U.S. Poggibonsi)
Bendera Italia GK Carlo Pinsoglio (di F.C.E. Viareggio)
Bendera Italia DF Salvatore D’Elia (di Calcio Portogruaro Summaga)
Bendera Italia DF Andrea Pisani (di A.S. Cittadella)
Bendera Italia DF Simone Serino (di U.S. Poggibonsi)
Bendera Italia MF Raffaele Bianco (di Benevento Calcio)
Bendera Italia MF Luca Castiglia (di F.C.E. Viareggio)
Bendera Italia MF André Cuneaz (di U.S. Alessandria)
Bendera Italia MF Simone Esposito (di Ascoli Calcio)
Bendera Italia MF Sebastian Giovinco (di Parma F.C.)
No. Pos. Nama
Bendera Italia MF Luca Marrone (di A.C. Siena)
Bendera Italia MF Cristian Pasquato (di Modena F.C.)
Bendera Italia MF Fausto Rossi (di Vicenza Calcio)
Bendera Portugal MF Tiago Mendes (di Atlético Madrid)
Bendera Italia MF Carlo Vecchione (di Benevento Calcio)
Bendera Italia FW Alessandro D’Antoni (di F.C.E. Viareggio)
Bendera Somalia FW Ayub Daud (di Cosenza)
Bendera Maroko FW Oussama Essabr (di Cosenza)
Bendera Italia FW Ciro Immobile (di A.C. Siena)
Bendera Italia FW Riccardo Maniero (di Pescara Calcio)
Bendera Italia FW Giovanni Terrazzino (di A.C. Isola Liri)
Bendera Italia FW Alessio Curcio (di F.C. Canavese)

sumber http://www.wikipedia.com

Soccer School Indonesia Arsenal


SSI Arsenal tepatnya ada di selatan kota Jakarta. Mengambil fasilitas ISCI Ciputat, pada November 2007, SSI Arsenal telah menampung sekitar 250 siswa dari lapisan usia U – 8 tahun sampai dengan U – 18 tahun.

Untuk delapan sesi latihan, dimana sekali latihan menghabiskan dua jam, memakan biaya antara Rp. 2,5 juta sampai dengan Rp. 3,5 juta. Itu berarti untuk sekali latihan para siswa minimal merogoh sekitar Rp. 220.000.

SSI Arsenal sendiri muncul lewat gagasan Iman Arif untuk membangun sekolah sepak bola usia dini yang memanfaatkan jaringan Arsenal sebagai salah satu klub terkemuka. Untuk itu pula, SSI Arsenal dalam kerja samanya berada dibawah Community Development Department Arsenal, dan bukan Commercial Department.

Sebagai langkah awal menembus Stadion Emirates, stadion kebanggaan Arsenal, SSI Arsenal akan terlibat dalam invitasi sepak bola yang berlangsung di London, Inggris, Juli 2008. dalam mengikuti invitasi tersebut, SSI Arsenal akan melibatkan para pemain dari berbagai usia. Dalam invitasi Reach Your Goal di Singapura itu, tim U – 12 tahun menempati peringkat ke tiga dari enam tim, dan, antara lain, memukul tim U – 12 tahun Jepang 3 – 2.

sumber http://www.wikipedia.com

STADION ARSENAL FC


Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga pada musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry. Stadion ini diganti, dikarenakan kapasitasnya yang terlalu kecil dibanding stadion klub-klub lain, seperti Chelsea F.C..

Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennis Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal.

sumber http://www.wikipedia.com

SEJARAH ARSENAL FC


Era 1886-1980

Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury, yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut “North London derby” dan merupakan salah satu derby terpanas di London.

Kejayaan Arsenal di persepak bolaan Inggris pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada rentang tahun 1925-35 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya dan menjadikan Arsenal sebagai kekuatan paling dominan di Inggris saat itu. Pada rentang 1940an-1960an, Arsenal hanya dapat menambah sedikit koleksi gelar domestiknya. Pada awal 1970an, Arsenal berhasil prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali yang terjadi pada musim 1969-70, di ajang Fairs Cup (pendahulu dari Piala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971-72) setelah berhasil mengalahkan klub R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 (dengan sistem home and away) Saat itu, klub ini dilatih oleh Bertie Mee. Sepanjang tahun 1980an, Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik, tapi tidak dengan gelar dari kompetisi Eropa.

 Era 1990-sekarang

Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan seri maka kedua tim dianggap juara) . Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya, Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka dikalahkan oleh Real Zaragoza dengan skor 2-1.

Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-04 hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di Stade de France, Paris.

Arsenal di masa kepelatihan Wenger mempunyai kebijakan yang bagus dalam pembinaan pemain-pemain muda yang tadinya tidak berkualitas maupun pemain berkualitas tapi kurang dikenal menjadi pemain yang mampu menunjukan telenta-talenta yang sangat luar biasa sekaligus diincar klub papan atas Eropa. Selain itu, Arsenal mempunyai kebijakan pemberian kontrak pada pemain yang telah berumur 30 tahun keatas, yaitu tidak lebih dari satu musim saja.

sumber http://www.wikipedia.com